Nama : M. Syafi Karim Amrulloh
Nim : 4120069
Kelas/Prodi : 3B/Sistem Informasi
Cara Instalasi Fiber Optik (FO)
§ Pertama2
Baca doa terlebih dahulu
§ Siapkan
fisik dan mental, menggunakan alat pengaman, misalnya kacamata pelindung,
sehingga pada saat terminasi potongan2 fibernya tdk masuk ke mata, Jangan lupa
banyak minum air putih
§ Siapkan
kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh
tanpa di sentuh apapun
§ Kupas
kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah,
jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru
§ Setelah
itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel
yang ada pada permukaan kabel itu
§ Nah
ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa
menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka
§ Setelah
selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti
helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar
helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai
dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat
§ Nah
didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya.
untuk itu diperlukan alat pengupas seperti di bawah.
§ Kupas
perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas seperti dibawah
§ Setelah
terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di
oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian
perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat,
jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.
§ Kemudian
silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka
kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama
§ Sesekali
teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya
§ pasang
konektor dengan cara menjepit menggunakan alat berikut
§ kemudian
siapkan alas dan alat penggosoknya serta teropong
§ jika
cara potongnya bagus, maka waktu menggosoknya mungkin tdk lama , jika sempurna
,maka hasil teropongnya terdapat 1 lingkaran luar dan 1 lingkaran dalam yang
utuh bulat nya.
Fiber To The Home (FTTH)
Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan akses jaringan
fiber optik dimana titik konversi optik berada di rumah pelanggan. Titik konversi optik merupakan ujung
jaringan fiber optik di sisi client yang berfungsi
sebagai tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik sebelum
diakses oleh berbagai perangkat. FTTH adalah satu dari berbagai alternatif
jaringan FTTX. Istilah yang lainnya adalah Fiber To The Building (FTTB), Fiber
To The Curb (FTTC), Fiber To The Tower (FTTT), atau
Fiber To The Zone (FTTZ).
Definisi lain dari Fiber to the Home (FTTH)
adalah sebuah jaringan akses, yakni jaringan yang menghubungkan jaringan core dengan
pelanggan. FTTH
merupakan penerapan Passive Optical Network yang menyampaikan
sinyal melalui serat optik dengan titik terminasi di rumah pelanggan. Jaringan
FTTH berakhir di rumah pada perangkat optical network terminal (ONT).
Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik
yang digunakan dalam FTTH adalah Passive Optical Network (PON).
PON merupakan jaringan point-to-multipoint yang tidak memiliki
komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi
pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya
melalui komponen pasif yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner.
PON merupakan teknologi terbaru setelah Point-to-point fiber connection,
dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk menuju CO,
dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang
membutuhkan komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi.
Sejak ditemukan oleh British Telecom pada
1980-an, PON terus dikembangkan karena memiliki fleksibilitas tinggi. Terbukti
dari munculnya berbagai skema jaringan baru yang berakar dari PON, yaitu
GE-PON, Broadband PON (BPON), GPON, XGPON, dan Ethernet PON (EPON).
Pengembangan PON juga dilakukan pada cara sharing data yang dilakukan, yaitu
TDM-PON, WDM-PON, dan Hybrid-PON. Topologi dari PON juga dapat divariasikan
seperti jaringan pada umunya menggunakan topologi tree, bus,
atau ring.
Seperti halnya sistem komunikasi optik yang
dibahas sebelumnya, PON memiliki komponen utama
yang disebut dengan Optical Line Terminal (OLT), Optical
Network Unit (ONU) / Optical Network Termination (ONT),
dan Optical Distribution Network (ODN). Konfigurasi umum FTTH
berbasis PON ditunjukkan oleh gambar berikut :
OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan
ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain.
- ONU atau ONT adalah ujung fiber optik
pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik
- Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN
yang dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang
digunakan, yaitu:
- Segmen 1 : kabel feeder
menghubungkan Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical
Distribution Cabinet (ODC)
- Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical
Distribution Point (ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan
(splice) dan splitter
- Segmen 3 : kabel drop dan Optical
Terminal Premises (OTP)
- Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan
dalam rumah dan Optical Indoor Outlet (Roset)
Skema jaringn FTTH sedang digemari karena
walau sedikit mahal, teknologi fiber optik akan mampu bertahan lama dan
merupakan investasi yang menjanjikan. Tidak hanya
untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV) dan Wireless (Wi-Fi) juga
mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walau masih hanya ada
di kota besar, kita berharap seluruh Indonesia dapat menikmati teknologi Ini
kedepannya.
Secara
umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan
pelanggan
adalah
sebagai berikut,
1. OLT
= Optical Line Terminal , atau perangkat yang mempunyai fungsi;
A.
Titik Hubung dengan provider layanan Telepon,
Internet/Data
dan TV/ IP TV
B.
Pusat penyambungan dan distribusi layanan
yang dikirim
ke pelanggan.
C.
Pengaturan dan monitoring jaringan pelanggan
D.
Mengkonversi sinyal layanan ke dalam bentuk
sinyal optik.
2. ODF
= Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ;
A.
Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber
Optik ke ODC
untuk melayani beberapa area.
B.
Tempat melakukan pengukuran dan monitoring
Jaringan Fiber Optik.
C.
Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber
Optik.
3. Feeder Cables = Kabel Fiber Optik
penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi
a. Kabel Fiber Optik
Penghubung Utama dari ODF ke ODC
b. Ada tiga jenis kabel Fiber
Optik yang digunakan, yaitu
1 Kabel Duct yang
menggunakan pelindung pipa PVC dengan
lapisan
cor beton
2. Kabel Tanah
Tanam Langsung ( Burried Cables) dengan pelindung
pipa HDPE.
3. Kabel Udara
atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang
besi atau beton.
4. ODC = Optical Distribuion Cabinet atau
perangkat Lemari Kabel Fiber Optik
dengan fungsi sebagai berikut ;
a. titik sambung
untuk penyebaran layanan ke beberapa area yang
lebih kecil
b. tempat
splitter untuk yaitu dari satu Fiber optik ke beberapa
fiber optik.
c. tempat
koneksi dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution
5.
Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke
area
yang lebih kecil, Fungsinya adalah :
a. Menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST
b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP
6.
ODP = Optical Distribution Point atau kotak distribusi layanan ke
pelanggan, fungsinya adalah;
a. Sebagai
titik terminasi kabel dropp optik ke arah pelanggan.
b. Sebagai
titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran
dropp optik dengan menggunakan splitter.
c. Ada 3
(tiga) jenis ODP , yaitu ;
1. ODP Pedestal ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah
2. ODP Pole/ Wall ODP yang ditempatkan pada tembok atau
tiang.
3. ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara
dua tiang
7.
Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi rumah.
a. Penghubung antara ODP dengan instalasi Rumah.
b.
Menggunakan jenis insensitive bending, atau tahan dengan tekukan.
c.
Kapasitas 1, 2 dan 4 core
d.
Panjang maksimum 250 meter
e.
Kedua ujungnya dipasang konektor
f.
Antar kedua ujung konektor tidak boleh terdapat sambungan atau lecet.
8.
OTP = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang
ditempatkan pada
instalasi rumah pelanggan.
Fungsi dari OTP, adalah
sebagai berikut ;
a. Titik
terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi pelanggan.
b. Tempat koneksi
kabel dropp optik dengan kabel indooor optic (patchcord)
9.
Indoor Fiber Optic Cables,
Kabel
Fiber Optik yang diinstalasi untuk dalam rumah, pada umumnya disebut juga
patchcord, dimana kedua ujungnya sudah tersambung dengan konektor.
10.
Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables dengan
kabel optik arah CPE ( Customer Premises Equipment) dalam bentuk ONT/ONU
11.
ONT/ ONU = Optical Network Terminal atau Optical Network Unit.
Fungsinya adalah :
a. Melakukan konversi
layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal elektrik
b. Sebagai alat
demultiplexer layanan
c. Output layanan
ONT/ONU adalah Voice, Video/ IP TV dan Data Internet
Perbedaan antara ON dan ONU, adalah sebagai berikut ;
ONT hanya melayani satu pelanggan saja.
ONU dapat melayani beberapa pelanggan dalam satu kluster, misal untuk
Pertokoan, Mall dan Apartemen.
Teknologi GPON
Teknologi
G-PON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur trafik layanan pada
jaringan FTTH. Disebut dengan GPON karena mempunyai bitrate informasi yang lebih dari 1 Giga bit perdetik,
disamping itu sifat pendistribusian layanan pada jaringan tidak memerlukan
catuan daya listrik atau bersifat passive, sehinggga disebut dengan Pasive Optical Network.
Tekologi
ini merupakan penggabungan dari teknologi
a. Penyambugan / Switching
b. Penggabungan / Multiplexer
c. Pendistribusian akses pelanggan melalui FTTH
d. Jaringan IP
Secara konsep teknologi G-PON seperti pada gambar dibawah ini;
Arsitektur G-PON
Arsitektur G-PON sangat sederhana yaitu hanya terdiri komponen
a. OLT Optical Line Terminal yang ditempatkan pada pusat layanan
b. Splitter yang ditempatkan pada ODC maupun pada ODP.
c. ONT atau ONU yang ditempatkan pada sisi pelanggan.
1. OLT merupakan komponen pusat penggabungan layanan triple play
dari beberapa operator jaringan Setiap layanan dapat dihubungkan dengan bit
rate 10 Gigabit perdetik sedangkan pada sisi distribusi pelanggan mulai dari 1
Gbps - 2,5 Gbps
Fungsi dari OLT jika pada jaringan Internet adalah merupakan layer -2 yaitu
Data Network yang berfungsi sebagai Switch, yang fungsinya adalah untuk
a. Penyambungan dengan Pusat Layanan ( Softswitch, ISP dan TV-Server)
b. Titik Distribusi awal ke beberapa area pelanggan.
c. Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan, monitor dan kendali jaringan
pelanggan.
2. Splitter
Yaitu dapat dianalogikan dengan Multiplexer, yang berfungsi mendistribusikan
layanan
dari satu fiber ke beberapa fiber dengan kapasitas, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32
dan 1:64
Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin besar
kapasitasnya loss yang timbul semakin besar
3. ONT Optical Network Terminal
ONT
ditempatkan pada sisi pelanggan, dimana sebagai interface atau titik penghubung
dengan CPE (Customer Premises Equipment) yang berupa :
a.
PABX
b.
Telepon
c.
Faxmile
d.
WIFI Internet
e.
MODEM Internet
f.
IP-TV
Cara Kerja
G-PON
1. Teknologi GPON dalam menyalurkan trafik layanan ke pelanggan
menggunakan dua metode yaitu ;
a. WDM Wavelenght Division Multiplexer = atau penggabungan panjang
gelombang
sinyal optik yang berbeda menjadi satu berkas sinyal
optik.
untuk memisahkan jenis layanan dari OLT menuju ke
ONT
b. TDM Time Division Multiplexer, yaitu setiap pelanggan arah up
stream dialokasikan
time slot yang berbeda
untuk memisahkan antar identitas pelanggan dari ONT menuju
ke OLT
Pada
teknologiG-PON terdiri dari dua tipe perangkat, yaitu ;
a.
Perangkat Aktive terdiri dari : OLT , ONT dan ONU
b.
Perangkat Pasive terdiri dari Kabel Feeder , Kabel Distribution, Splitter,
Patch Cord
Keistimewaan teknologi G-PON;
a.
Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps
upstream dengan menggunakan single fiber, G-PON system harus sesuai
dengan ITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4).
b.
Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem
perangkat yang fleksible.
c.
Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan.
d. Semua layanan di-manage/dikontrol oleh sebuah EMS (Element Management Services)
e. Interface backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP.
f. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix atau tidak terjadi kegagalan
hubungan.
Kelemahan G-PON.
a. Instalasi fisik Fiber Optik harus bebas dari tekukan dan gulungan pada Fiber
Optik.
(tidak terjadi bending)
b. Teknisi harus menguasai teknologi jaringan IP.
c. Kapasitas Splitter yang semakin besar akan menimbulkan Loss dan
menurunnya
kecepatan informasi pada User, oleh sebab itu perencanaan
QoS harus akurat.
Panjang
Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu
a.
1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP
b.
1550 nm untuk menyalurkan IP TV
Panjang
gelombang Up Stream yang digunakan adalah,
1.310
digunakan untuk layanan Triple Play.
Trafik
dari OLT ke ONT atau downstream semua dikirim keseluruh user yang tersambung dengan
port OLT. Namun user hanya akan menerima informasi yang mempunyai IP address yang
sama dan untuk layanan sesuai tag/ label.
Spesifikasi
Interface OLT pada G-PON untuk 1 Gbps dan 10 Gbps
Spesifikasi
Interface ONT pada G-PON
Jaringan
G-PON
Hubungan
antar OLT menggunakan topologi Ring, agar dapat dilakukan sistem proteksi,
yaitu jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan
pengalihan trafik secara otomatis yang disebut dengan sistem SHR atau Self
Healing Ring. Pengalihan trafik secara otomatis dengan durasi waktu maksimal 50
milli detik.
Pada
saat OLT-1 dengan OLT-2 kondisi recovery, maka jalur atau ruas OLT1 dengan
OLT-2 dilakukan perbaikan.
Berikut adalah contoh hubungan antar OLT dalam kota Jakarta yang terdiri dari 5
ring utama.
source: http://sukkhendro54.blogspot.co.id/2016/01/ftth-jaringan-akses-fiber-optik-1.html
Tags:
FTTH jaringan akses Fiber Optik dan teknologi G-PON