Rabu, 06 September 2023

Mahasiswa KPM-T XXII Unipdu Gelar sosialisasi Sekolah Perempuan (SEKOPER) & Kesetaraan Gender di desa Carangrejo Kesamben Jombang

 

Desa Carangrejo, 26 Agustus 2023 - Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik (KPMT) dari Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang telah menggelar kegiatan sosialisasi Program Sekolah Perempuan (Sekoper) & Kesetaraan Gender di Balai Desa Carangrejo. Acara ini dihadiri oleh sejumlah Kader PKK Carangrejo, Perwakilan dari Kecamatan Kesamben Elok Faikotul H, S.E sebagai KASI Sosbud,  Dosen Pembimbing Lapangan KPMT,  Ibu Fifi Ekawati R,S.H, S.Pd. sebagai Pemateri dari Sekolah Perempuan dan Kesetaraan Gender dari Koalisi Perempuan Indonesia Sekwil Jawa Timur, Bapak Fajar selaku Ketua Pillar Pendidikan KBA dan juga perangkat desa setempat.

Fifi Ekawati R,S.H, S.Pd. membahas Program Sekoper, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi perempuan di desa Carangrejo. Dalam presentasinya, beliau menggarisbawahi pentingnya memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada perempuan seperti yang diberikan kepada laki-laki. Fifi Ekawati R,S.H, S.Pd. juga mengajak warga desa untuk mendukung pendidikan perempuan dengan memberikan contoh-contoh nyata tentang bagaimana perempuan dapat berkontribusi positif dalam pembangunan masyarakat.

tidak hanya itu juga Fifi Ekawati R,S.H, S.Pd juga membahas isu kesetaraan gender, termasuk pentingnya memberikan hak-hak yang sama kepada semua warga, tanpa memandang jenis kelamin. Beliau memberikan informasi tentang undang-undang dan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan mengajak masyarakat untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi diskriminasi gender.

Kegiatan ini juga melibatkan interaksi antara pemateri dan peserta. Ada sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang Program Sekoper, kesetaraan gender, dan berbagi pengalaman mereka terkait topik-topik tersebut.



Harapan Ibu Elok Faikotul H, S.E sebagai KASI Sosbud Kecamatan Kesamben mengatakan, "Di desa yang aktif bukan hanya Bapak-Bapak perangkat tetapi juga istrinya perangkat, untuk Ibu-Ibu kader PKK terima kasih sudah ikut mengaktifkan Desa. Karena Indonesia maju bukan dari kotanya melainkan dari linit-linit kecil yang ada di desa, untuk itu harapannya diDesa Carangrejo SEKOPER (Sekolah Perempuan) terbentuk, dan juga setelah adik-adik KPM kembali kekampusnya SEKOPER disini tidak bubar karena tidak ada yang merawat. SEKOPER ini sendiri untuk meningkatkan kualitas diri dan golsnya adalah untuk perubahan perilaku dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi".

Tim Penggerak PKK, Ibu Sekdes, turut mengapresiasi upaya mahasiswa KPMT dalam membawa Program Sekoper dan kesetaraan gender ke desa mereka. Beliau mengatakan, "Kami mendukung program ini sepenuhnya dan berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, program ini akan dijalankan didesa beserta pemberdayaan untuk program desa di tahun yang akan datang"

Kegiatan sosialisasi Program Sekolah Perempuan (Sekoper) dan Kesetaraan Gender ini ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa KPMT, pemateri, dan perangkat desa. Mahasiswa KPMTberharap bahwa program ini akan membantu menciptakan perubahan positif dalam pendidikan dan kesetaraan gender di Desa Carangrejo, serta menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mencapai tujuan ini.

Selasa, 22 Agustus 2023

Mahasiswa KPMT XXII Unipdu Jombang Berperan Aktif dalam Pelaksanaan Imunisasi di Balai Desa Carang Rejo Kesamben Jombang

Carang Rejo, 22 Agustus 2023 – Mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPMT) XXII Universitas Pesantren Tinggi Darul ulum (UNIPDU) Jombang telah berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan imunisasi di Balai Desa Carang Rejo pada tanggal 21 Agustus 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KPMT yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar.

Sebanyak 20 mahasiswa KPMT dari berbagai jurusan telah bergabung dengan petugas kesehatan desa untuk membantu proses imunisasi kepada anak-anak warga setempat. Kehadiran mahasiswa ini telah memberikan tambahan tenaga kerja yang sangat berarti dalam menjalankan kegiatan imunisasi dengan lancar.

Kegiatan imunisasi ini berfokus pada penyediaan vaksin dasar, seperti polio, campak, dan difteri, yang merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat cakupan imunisasi di desa ini telah meningkat berkat kerjasama antara petugas kesehatan dan berbagai pihak termasuk mahasiswa KPMT.

Salah seorang mahasiswa KPMT, Nurul Fadilah, mengatakan, "Sangat memuaskan bisa turut serta dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagaimana kami bisa berkontribusi dalam upaya menjaga kesehatan generasi muda desa ini."

Kegiatan semacam ini juga berdampak positif dalam membuka wawasan mahasiswa mengenai realitas kehidupan di pedesaan dan tantangan yang dihadapi dalam sektor kesehatan. Dengan langsung terlibat dalam kegiatan di lapangan, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan beradaptasi.


Dengan selesainya kegiatan imunisasi ini, mahasiswa KPMT dan petugas kesehatan berharap bahwa anak-anak di Desa Carang Rejo dapat tumbuh sehat dan kuat, serta menjadi generasi yang tangguh dan berpotensi dalam menghadapi masa depan.

Pada akhirnya, kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam bidang kesehatan dan pembangunan desa.

Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik (KPMT) Unipdu Jombang berhasil terapkan Google Suite di ChromeOS pada Sekolah Dasar


Sebuah capaian gemilang dalam dunia pendidikan telah terjadi di SDN Carangrejo 2 Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang sepanjang bulan ini, saat sekelompok mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik (KPMT) XXII Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang berhasil menerapkan pembelajaran menggunakan laptop ChromeOS dan Google Suite. Dalam periode 21 hingga 25 Agustus 2023, para mahasiswa telah bekerja keras untuk membawa perubahan positif dalam cara siswa belajar dan berinteraksi.

Sebuah tim mahasiswa KPMT yang terdiri dari 20 anggota telah berkolaborasi dengan staf pengajar di SDN Carangrejo 2 untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang modern. Dengan dukungan dari laptop berbasis ChromeOS, yang dikenal dengan kecepatan dan kinerja tinggi, serta akses yang lancar ke berbagai alat bantu Google Suite, mereka berhasil membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran.

salah satu anggota tim KPMT, Mohammad Ali, mengatakan, "Kami sangat antusias untuk membawa perubahan yang berarti dalam cara siswa belajar. Dengan ChromeOS dan Google Suite, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan inklusif bagi semua siswa."

Keunggulan ChromeOS dalam hal keamanan dan kinerja yang cepat telah memberikan pengalaman belajar yang mulus. Siswa dapat dengan mudah menjalankan aplikasi dan mengakses materi pelajaran tanpa hambatan, sedangkan guru dapat memantau kemajuan siswa secara real-time dan memberikan umpan balik yang lebih cepat.

Penerapan pembelajaran dengan laptop ChromeOS dan Google Suite di SDN Carangrejo 2 adalah bukti nyata bagaimana teknologi dapat mengubah cara belajar dan mengajar. Upaya kolaboratif antara mahasiswa KPMT, guru, dan teknologi ini telah membawa harapan akan masa depan pendidikan yang lebih dinamis dan inklusif.

Keberhasilan mahasiswa KPMT dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis ChromeOS dan Google Suite di SDN Carangrejo 2 menegaskan pentingnya menggabungkan teknologi modern dalam pendidikan. Inovasi ini memberikan inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin digital.
Mahasiswa  KPMT juga siap menjadi relawan teknologi untuk memberikan kontribusi yang nyata untuk pendidikan indonesia.


Selasa, 02 November 2021

Instalasi FO (Fiber Optic) Serta Perangkatnya

 

Nama                   : M. Syafi Karim Amrulloh

Nim                       : 4120069

Kelas/Prodi         : 3B/Sistem Informasi

 

Cara Instalasi Fiber Optik (FO)

§  Pertama2 Baca doa terlebih dahulu

§  Siapkan fisik dan mental, menggunakan alat pengaman, misalnya kacamata pelindung, sehingga pada saat terminasi potongan2 fibernya tdk masuk ke mata, Jangan lupa banyak minum air putih

§  Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun

§  Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru

§  Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu

§  Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka

§  Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat

§  Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas seperti di bawah.

§  Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas seperti dibawah

§  Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.

§  Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama

§  Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya

§  pasang konektor dengan cara menjepit menggunakan alat berikut

§  kemudian siapkan  alas dan alat penggosoknya serta teropong

§  jika cara potongnya bagus, maka waktu menggosoknya mungkin tdk lama , jika sempurna ,maka hasil teropongnya terdapat 1 lingkaran luar dan 1 lingkaran dalam yang utuh bulat nya.

 

 

 

Fiber To The Home (FTTH)

Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik berada di rumah pelanggan.  Titik konversi optik merupakan ujung jaringan fiber optik di sisi client yang berfungsi sebagai tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik sebelum diakses oleh berbagai perangkat. FTTH adalah satu dari berbagai alternatif jaringan FTTX. Istilah yang lainnya adalah Fiber To The Building (FTTB), Fiber To The Curb (FTTC), Fiber To The Tower (FTTT), atau Fiber To The Zone (FTTZ).

Definisi lain dari Fiber to the Home (FTTH) adalah sebuah jaringan akses, yakni jaringan yang menghubungkan jaringan core dengan pelanggan. FTTH merupakan penerapan Passive Optical Network yang menyampaikan sinyal melalui serat optik dengan titik terminasi di rumah pelanggan. Jaringan FTTH berakhir di rumah pada perangkat optical network terminal (ONT).

Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam FTTH adalah Passive Optical Network (PON). PON merupakan jaringan point-to-multipoint yang tidak memiliki komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya melalui komponen pasif yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner. PON merupakan teknologi terbaru setelah Point-to-point fiber connection, dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk menuju CO, dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang membutuhkan komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi.

Sejak ditemukan oleh British Telecom pada 1980-an, PON terus dikembangkan karena memiliki fleksibilitas tinggi. Terbukti dari munculnya berbagai skema jaringan baru yang berakar dari PON, yaitu GE-PON, Broadband PON (BPON), GPON, XGPON, dan Ethernet PON (EPON). Pengembangan PON juga dilakukan pada cara sharing data yang dilakukan, yaitu TDM-PON, WDM-PON, dan Hybrid-PON. Topologi dari PON juga dapat divariasikan seperti jaringan pada umunya menggunakan topologi tree, bus, atau ring.

Seperti halnya sistem komunikasi optik yang dibahas sebelumnya, PON memiliki komponen utama yang disebut dengan Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) / Optical Network Termination (ONT), dan Optical Distribution Network (ODN). Konfigurasi umum FTTH berbasis PON ditunjukkan oleh gambar berikut :


OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain.

  • ONU atau ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik
  • Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang digunakan, yaitu:
  • Segmen 1 : kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC)
  • Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical Distribution Point (ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan (splice) dan splitter
  • Segmen 3 : kabel drop dan Optical Terminal Premises (OTP)
  • Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan Optical Indoor Outlet (Roset)

 

Skema jaringn FTTH sedang digemari karena walau sedikit mahal, teknologi fiber optik akan mampu bertahan lama dan merupakan investasi yang menjanjikan. Tidak hanya untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV) dan Wireless (Wi-Fi) juga mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walau masih hanya ada di kota besar, kita berharap seluruh Indonesia dapat menikmati teknologi Ini kedepannya.

Secara umum arsitektur  jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan

adalah sebagai berikut,

 

1.    OLT  = Optical Line Terminal , atau perangkat yang mempunyai fungsi;

A.   Titik Hubung dengan provider layanan Telepon, Internet/Data
dan TV/ IP TV

B.   Pusat penyambungan dan distribusi layanan yang dikirim
ke pelanggan.

C.   Pengaturan dan monitoring jaringan pelanggan

D.   Mengkonversi sinyal layanan ke dalam bentuk sinyal optik.

 

2.    ODF  = Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ;

A.   Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber Optik ke ODC
untuk melayani beberapa area.

B.   Tempat melakukan pengukuran dan monitoring Jaringan Fiber Optik.

C.   Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber Optik.

 

3.  Feeder Cables = Kabel Fiber Optik penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi

                a. Kabel Fiber Optik Penghubung Utama dari ODF ke ODC

                b. Ada tiga jenis kabel Fiber Optik yang digunakan, yaitu

                 1   Kabel Duct yang menggunakan pelindung pipa PVC dengan
                      lapisan cor beton 

                 2.  Kabel Tanah Tanam Langsung ( Burried Cables) dengan pelindung
                      pipa HDPE.

                 3.  Kabel Udara atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang
                      besi atau beton.

 

4. ODC = Optical Distribuion Cabinet atau perangkat Lemari  Kabel Fiber Optik
                  dengan fungsi sebagai berikut ; 

                    a. titik sambung untuk penyebaran layanan ke beberapa area yang
                        lebih kecil 

                    b. tempat splitter untuk yaitu dari satu Fiber optik ke beberapa
                        fiber optik.

                    c. tempat koneksi dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution



5.  Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke area
      yang lebih kecil, Fungsinya adalah :

       a. Menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST

       b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP

 

6.  ODP = Optical Distribution Point atau kotak distribusi layanan ke
                       pelanggan, fungsinya adalah;

                     a. Sebagai titik terminasi kabel dropp optik ke arah pelanggan.

                     b. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran
                          dropp optik dengan menggunakan splitter.

                    c.  Ada 3 (tiga) jenis ODP , yaitu ;

                           1.  ODP Pedestal ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah





                           2.  ODP Pole/ Wall ODP yang ditempatkan pada tembok atau
                                tiang.



 

                           3.  ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara
                                dua tiang


7. Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi rumah.

a. Penghubung antara ODP dengan instalasi Rumah.

b. Menggunakan jenis insensitive bending, atau tahan dengan tekukan.

c. Kapasitas 1, 2 dan 4 core

d. Panjang maksimum 250 meter

e. Kedua ujungnya dipasang konektor

f.  Antar kedua ujung konektor tidak boleh terdapat sambungan atau lecet.

 

8.  OTP  = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang
                  ditempatkan pada instalasi rumah pelanggan.

                  Fungsi dari OTP, adalah sebagai berikut ;

                  a.  Titik terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi pelanggan.

                  b.  Tempat koneksi kabel dropp optik dengan kabel indooor optic (patchcord)


9.  Indoor Fiber Optic Cables,

Kabel Fiber Optik yang diinstalasi untuk dalam rumah, pada umumnya disebut juga patchcord, dimana kedua ujungnya sudah tersambung dengan konektor.

 

10. Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables dengan kabel optik arah CPE ( Customer Premises Equipment) dalam bentuk ONT/ONU

 

11.  ONT/ ONU = Optical  Network Terminal atau Optical Network Unit.

                 Fungsinya adalah :

                  a. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal elektrik

                  b. Sebagai alat demultiplexer layanan 

                  c. Output layanan ONT/ONU adalah Voice, Video/ IP TV dan Data Internet

 

      Perbedaan antara ON dan ONU, adalah sebagai berikut ;

      ONT hanya melayani satu pelanggan saja.



    ONU dapat melayani beberapa pelanggan dalam satu kluster, misal untuk  
       Pertokoan, Mall dan Apartemen.

 



Teknologi GPON

Teknologi G-PON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur trafik layanan pada jaringan FTTH. Disebut dengan GPON karena mempunyai bitrate informasi yang lebih dari 1 Giga bit perdetik, disamping itu sifat pendistribusian layanan pada jaringan tidak memerlukan catuan daya listrik atau bersifat passive, sehinggga disebut dengan Pasive Optical Network.    

Tekologi ini merupakan penggabungan dari teknologi
a. Penyambugan / Switching
b. Penggabungan / Multiplexer
c. Pendistribusian akses pelanggan melalui FTTH
d. Jaringan IP
Secara konsep teknologi G-PON seperti pada gambar dibawah ini;

 


Arsitektur G-PON 

Arsitektur G-PON sangat sederhana yaitu hanya terdiri komponen
a. OLT Optical Line Terminal yang ditempatkan pada pusat layanan
b. Splitter yang ditempatkan pada ODC maupun pada ODP.
c. ONT atau ONU yang ditempatkan pada sisi pelanggan.



1. OLT merupakan komponen pusat penggabungan layanan triple play
dari beberapa operator jaringan Setiap layanan dapat dihubungkan dengan bit rate 10 Gigabit perdetik sedangkan pada sisi distribusi pelanggan mulai dari 1 Gbps - 2,5 Gbps


Fungsi dari OLT jika pada jaringan Internet adalah merupakan layer -2 yaitu Data Network yang berfungsi sebagai Switch, yang fungsinya adalah untuk
a. Penyambungan dengan Pusat Layanan ( Softswitch, ISP dan TV-Server)
b. Titik Distribusi awal ke beberapa area pelanggan.
c. Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan, monitor dan kendali jaringan pelanggan.


2. Splitter
Yaitu dapat dianalogikan dengan Multiplexer, yang berfungsi mendistribusikan layanan
dari satu fiber ke beberapa fiber dengan kapasitas, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 dan 1:64
Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin besar kapasitasnya loss yang timbul semakin besar

 






3. ONT Optical Network Terminal

ONT ditempatkan pada sisi pelanggan, dimana sebagai interface atau titik penghubung dengan CPE (Customer Premises Equipment) yang berupa : 

a. PABX

b. Telepon

c. Faxmile

d. WIFI Internet

e. MODEM Internet

f. IP-TV



 

Cara Kerja G-PON

1. Teknologi GPON dalam menyalurkan trafik layanan ke pelanggan
    menggunakan dua metode yaitu ;
   a. WDM Wavelenght Division Multiplexer = atau penggabungan panjang gelombang
       sinyal optik yang berbeda menjadi satu berkas sinyal optik.
       untuk memisahkan jenis layanan dari OLT menuju ke ONT
   b. TDM Time Division Multiplexer, yaitu setiap pelanggan arah up stream dialokasikan
       time slot yang berbeda
      untuk memisahkan antar identitas pelanggan dari ONT menuju ke OLT


 

Pada teknologiG-PON terdiri dari dua tipe perangkat, yaitu ;

a. Perangkat Aktive terdiri dari : OLT , ONT dan ONU

b. Perangkat Pasive terdiri dari Kabel Feeder , Kabel Distribution, Splitter, Patch Cord



Keistimewaan teknologi G-PON;

a. Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps upstream dengan  menggunakan single fiber, G-PON system harus sesuai dengan ITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4).

b. Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem perangkat yang fleksible. 

c. Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan.
d. Semua layanan di-manage/dikontrol oleh sebuah EMS (Element Management Services)
e. Interface backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP.
f. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix atau tidak terjadi kegagalan hubungan.


Kelemahan G-PON.
a. Instalasi fisik Fiber Optik harus bebas dari tekukan dan gulungan pada Fiber Optik.
    (tidak terjadi bending)
b. Teknisi harus menguasai teknologi jaringan IP.
c.  Kapasitas Splitter yang semakin besar akan menimbulkan Loss dan menurunnya
     kecepatan informasi pada User, oleh sebab itu perencanaan QoS harus akurat.

Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu

a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP

b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV

 

Panjang gelombang Up Stream yang digunakan adalah,

1.310 digunakan untuk layanan Triple Play.

 

Trafik dari OLT ke ONT atau downstream semua dikirim keseluruh user yang tersambung dengan port OLT. Namun user hanya akan menerima informasi yang mempunyai IP address yang sama dan untuk layanan sesuai tag/ label.

 




Spesifikasi Interface OLT pada G-PON untuk 1 Gbps dan 10 Gbps

 

 

Spesifikasi Interface ONT pada G-PON


Jaringan G-PON

 

Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring, agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan pengalihan trafik secara otomatis yang disebut dengan sistem SHR atau Self Healing Ring. Pengalihan trafik secara otomatis dengan durasi waktu maksimal 50 milli detik.


Pada saat OLT-1 dengan OLT-2 kondisi recovery, maka jalur atau ruas OLT1 dengan OLT-2 dilakukan perbaikan.

Berikut adalah contoh hubungan antar OLT dalam kota Jakarta yang terdiri dari 5 ring utama.

source: http://sukkhendro54.blogspot.co.id/2016/01/ftth-jaringan-akses-fiber-optik-1.html

Tags:

FTTH jaringan akses Fiber Optik dan teknologi G-PON

 

Mahasiswa KPM-T XXII Unipdu Gelar sosialisasi Sekolah Perempuan (SEKOPER) & Kesetaraan Gender di desa Carangrejo Kesamben Jombang

  Desa Carangrejo, 26 Agustus 2023 - Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik (KPMT) dari Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNI...